senja ini aku bagai dalam sahara
matahari membakar tubuhku yang semu
pasir pasir menjilat muka
tanpa oasis yang ku temu
meski di luar ku lihat langit memerah
senja ini terasa membakar kalbu
tadi siang aku bagai di antartika
dinginnya menusuk sampai tulang rusuk ku
bongkahan es menghimpit dada
hanya bisa mencakar-cakar serutan salju
meski diluar sana ada surya
aku begitu kaku
nanti malam aku terdampar di segitiga bermuda
terjerembab pada ketidakpastian ku
tak bisa ku bedakan alam nyata dan maya
tempat ini paling keramat di seluruh penjuru
meski diluar berdetak tawa bocah
kesenyapan ini mengantarku pada bisu
besok pagi..........
kemanakah aku akan berada???
dalam ruang-ruang tertentu
aku di ancam oleh banyak tanda tanya
rasa-rasa waktu mendendam padaku
sepertinya terlantar dalam semak duka
senja....... kembalikan duniaku!!!
matahari membakar tubuhku yang semu
pasir pasir menjilat muka
tanpa oasis yang ku temu
meski di luar ku lihat langit memerah
senja ini terasa membakar kalbu
tadi siang aku bagai di antartika
dinginnya menusuk sampai tulang rusuk ku
bongkahan es menghimpit dada
hanya bisa mencakar-cakar serutan salju
meski diluar sana ada surya
aku begitu kaku
nanti malam aku terdampar di segitiga bermuda
terjerembab pada ketidakpastian ku
tak bisa ku bedakan alam nyata dan maya
tempat ini paling keramat di seluruh penjuru
meski diluar berdetak tawa bocah
kesenyapan ini mengantarku pada bisu
besok pagi..........
kemanakah aku akan berada???
dalam ruang-ruang tertentu
aku di ancam oleh banyak tanda tanya
rasa-rasa waktu mendendam padaku
sepertinya terlantar dalam semak duka
senja....... kembalikan duniaku!!!
(puisi ini terinspirsi dari seseorang nan jauh disana yang terkekang)
Baca Selengkapnya...
0 Comments